Di tengah gempuran tren modern dan desain interior minimalis, perdebatan klasik mengenai jenis toilet yang ideal seringkali terpinggirkan. Namun, bagi manajemen dan pemilik gedung properti, setiap detail dapat memiliki implikasi besar terhadap kesehatan, efisiensi operasional, dan daya tarik properti secara keseluruhan.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa klaim “Toilet jongkok lebih baik” bukan sekadar mitos usang, melainkan sebuah fakta yang didukung oleh berbagai alasan ilmiah dan praktis, menjadikannya pilihan strategis yang patut dipertimbangkan. Kami akan menyelami lebih dalam “Alasan memilih toilet jongkok” dari perspektif yang komprehensif.

Mengapa Toilet Jongkok Layak Jadi Pertimbangan Serius Anda?
Ketika berbicara tentang fasilitas toilet di sebuah properti komersial atau hunian, kenyamanan dan kebersihan seringkali menjadi prioritas utama. Namun, ada dimensi lain yang tak kalah penting: kesehatan penghuni dan efisiensi pengelolaan. Di sinilah toilet jongkok, yang mungkin kita anggap ketinggalan zaman oleh sebagian kalangan, justru menawarkan keunggulan tak terduga.
Dalam beberapa dekade terakhir, toilet duduk telah mendominasi pasar di banyak negara, didorong oleh persepsi modernitas dan kenyamanan. Namun, semakin banyak penelitian dan pakar kesehatan yang mulai menyoroti manfaat fisiologis dari posisi jongkok saat buang air besar. Bukan hanya tentang tradisi, ini tentang mengembalikan tubuh ke posisi alaminya.
1. Posisi Alami Tubuh: Fondasi Kesehatan Pencernaan yang Optimal
Salah satu “Alasan memilih toilet jongkok” yang paling fundamental adalah kemampuannya untuk mengembalikan tubuh ke posisi alami saat buang air besar. Dalam posisi jongkok, saluran usus besar (kolon) dan dubur (rektum) akan meluruskan diri secara signifikan. Ini adalah anatomi sederhana yang memiliki dampak besar pada proses eliminasi.
Bayangkan sebuah selang air yang tertekuk; air akan sulit mengalir. Demikian pula, ketika kita duduk di toilet, rektum seringkali tertekuk atau membentuk sudut anorektal yang lebih sempit. Sudut ini diciptakan oleh otot puborectalis yang mengelilingi rektum. Saat jongkok, otot puborectalis mengendur, dan sudut anorektal melebar, memungkinkan jalur yang lebih lurus bagi feses untuk keluar.
Hal ini berarti proses buang air besar menjadi lebih mudah dan lancar, tanpa perlu mengejan keras. Mengejan berlebihan bukan hanya tidak nyaman, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, yang akan kita bahas lebih lanjut. Dengan mengurangi kebutuhan untuk mengejan, risiko sembelit pun menurun drastis. Bagi individu yang sering mengalami masalah pencernaan, perubahan posisi toilet ini bisa menjadi solusi sederhana namun revolusioner.
Dari perspektif manajemen properti, toilet yang mendukung kesehatan pencernaan penghuni berarti peningkatan kenyamanan dan potensi penurunan keluhan terkait fasilitas. Ini juga mencerminkan perhatian terhadap kesejahteraan penghuni, yang dapat menjadi nilai tambah signifikan di mata penyewa atau pembeli.
2. Mengurangi Risiko Wasir dan Masalah Anorektal Lainnya
Tekanan berlebih saat mengejan adalah penyebab utama wasir (hemoroid). Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam atau di sekitar anus dan rektum bawah, yang bisa sangat menyakitkan dan mengganggu. Dengan menggunakan toilet jongkok, tekanan pada rektum berkurang secara signifikan karena proses buang air besar menjadi lebih cepat dan lancar.
Ketika rektum lurus dan otot-otot rileks, tekanan intravaskular (tekanan di dalam pembuluh darah) di area anorektal berkurang. Ini mencegah timbulnya wasir atau, bagi mereka yang sudah memiliki kondisi tersebut, dapat membantu mencegah memburuknya kondisi yang sudah ada. Selain wasir, posisi jongkok juga berpotensi mengurangi risiko masalah anorektal lainnya seperti fisura ani (robekan kecil di lapisan anus) dan prolaps rektum (kondisi di mana bagian rektum keluar dari anus).
Bagi pemilik dan manajemen gedung, menyediakan fasilitas yang mendukung kesehatan penghuni dapat mengurangi insiden masalah kesehatan terkait toilet. Meskipun dampaknya mungkin tidak langsung terlihat, reputasi properti yang peduli kesehatan dan kenyamanan penghuni adalah aset tak ternilai. Ini juga mengurangi potensi keluhan dan kebutuhan akan penyesuaian fasilitas di masa depan.
3. Lebih Higienis dan Minim Kontak: Pilihan Cerdas untuk Fasilitas Umum
Dalam lingkungan gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau fasilitas publik lainnya, kebersihan toilet adalah perhatian utama. Salah satu “Alasan memilih toilet jongkok” yang paling menonjol dalam konteks ini adalah aspek higienisnya.
Toilet jongkok secara inheren tidak membutuhkan dudukan yang harus bersentuhan langsung dengan kulit penggunanya. Hal ini secara drastis mengurangi risiko penularan kuman, bakteri, dan virus yang mungkin menempel pada permukaan dudukan toilet. Di toilet umum, di mana ribuan orang yang berbeda menggunakannya setiap hari, potensi penyebaran patogen melalui kontak langsung dengan dudukan toilet sangat tinggi. Penggunaan toilet duduk di fasilitas umum seringkali memicu kekhawatiran higienis, bahkan menyebabkan banyak orang melapisi dudukan toilet dengan tisu atau menggunakan posisi “melayang” yang tidak nyaman.
Dengan toilet jongkok, kekhawatiran ini hilang. Pengguna tidak perlu menyentuh permukaan dudukan, dan permukaan yang bersentuhan dengan tubuh (yaitu telapak kaki) dapat dengan mudah dibersihkan atau bahkan tidak bersentuhan langsung jika pengguna memakai alas kaki. Ini menjadikan jongkok pilihan yang jauh lebih higienis, terutama di toilet umum.
Dari sudut pandang manajemen gedung, ini berarti:
- Mengurangi Beban Pembersihan: Meskipun toilet jongkok tetap perlu dibersihkan secara rutin, kekhawatiran akan kontaminasi permukaan dudukan berkurang, yang berpotensi mengurangi kebutuhan untuk sanitasi mendalam pada dudukan itu sendiri.
- Meningkatkan Persepsi Kebersihan: Penghuni dan pengunjung akan merasa lebih aman dan nyaman menggunakan toilet yang lebih bersih. Ini meningkatkan kepuasan pengguna dan reputasi properti.
- Mengurangi Risiko Penularan Penyakit: Meskipun sulit untuk mengukurnya secara langsung, toilet jongkok meminimalkan kontak tubuh dengan permukaan toilet yang (mungkin) terkontaminasi. Ini jadi bentuk kontribusi pada lingkungan yang lebih sehat secara keseluruhan, mengurangi penyebaran penyakit menular.
4. Memperkuat Otot Kaki dan Pinggul: Manfaat Fisiologis Jangka Panjang
Mungkin terdengar tidak biasa, tetapi “Alasan memilih toilet jongkok” juga mencakup manfaat fisik yang lebih luas. Posisi jongkok secara alami melibatkan dan melatih otot-otot kaki dan pinggul. Ini adalah bentuk latihan ringan yang kita lakukan beberapa kali sehari.
Aktivitas ini dapat membantu memperkuat otot-otot tersebut seiring waktu. Bagi sebagian besar orang dewasa, ini mungkin hanya manfaat tambahan kecil, namun bagi lansia, manfaatnya bisa jauh lebih signifikan. Posisi jongkok secara teratur dapat membantu menjaga fleksibilitas dan keseimbangan tubuh, dua aspek penting yang seringkali menurun seiring bertambahnya usia. Kemampuan untuk jongkok dan berdiri tanpa kesulitan adalah indikator penting kekuatan inti dan mobilitas, yang dapat membantu mencegah jatuh pada lansia.
Meskipun ini bukan alasan utama bagi manajemen properti untuk memilih jenis toilet, ini menunjukkan bahwa toilet jongkok tidak hanya fungsional tetapi juga dapat berkontribusi pada kesehatan fisik penghuni secara pasif. Ini adalah salah satu detail yang menambah nilai pada konsep properti yang berorientasi pada kesejahteraan.
5. Meningkatkan Kecepatan Proses Pembuangan: Efisiensi dalam Tiap Detik
Dalam lingkungan yang serba cepat seperti gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan, waktu adalah uang. “Alasan memilih toilet jongkok” juga mencakup aspek efisiensi waktu yang mengejutkan. Dengan saluran usus yang lebih terbuka dan lurus, proses buang air besar jadi lebih cepat selesai.
Anda tidak perlu duduk berlama-lama seperti pada toilet duduk. Bagi manajemen properti, ini berarti:
- Efisiensi Antrean: Di fasilitas dengan lalu lintas tinggi, seperti mal atau bandara, toilet jongkok dapat membantu mempercepat perputaran pengguna, mengurangi antrean, dan meningkatkan kapasitas penggunaan toilet secara keseluruhan.
- Mengurangi Waktu Istirahat yang Tidak Produktif: Di lingkungan perkantoran, meskipun mikro, terjadi penghematan waktu yang per individu. Bisa terakumulasi menjadi waktu produktif yang lebih banyak secara agregat.
- Kenyamanan Pengguna dalam Situasi Darurat: Saat berada di tempat umum atau terburu-buru, kemampuan untuk menyelesaikan proses buang air besar dengan cepat adalah keuntungan yang nyata dan sangat dihargai.
Meskipun mungkin laporan keuangan tidak mampu mengukur dampaknya, efisiensi dan kenyamanan pengguna yang meningkat ini menciptakan pengalaman positif di properti Anda
6. Lebih Ramah Lingkungan dan Hemat Ruang: Solusi Desain yang Berkelanjutan
Di era kesadaran lingkungan dan efisiensi ruang, “Alasan memilih toilet jongkok” semakin relevan. Toilet jongkok secara inheren lebih ramah lingkungan dan hemat ruang bila kita bandingkan dengan toilet duduk modern.
- Hemat Komponen dan Air: Toilet jongkok umumnya tidak memerlukan banyak komponen rumit seperti tangki air besar, mekanisme flushing yang kompleks, atau dudukan plastik/keramik yang tebal. Ini berarti lebih sedikit material yang digunakan dalam pembuatannya dan berpotensi lebih sedikit limbah produksi. Meskipun sistem flushing modern untuk toilet duduk sangat efisien dalam penggunaan air, beberapa desain toilet jongkok dapat mengintegrasikan sistem flushing yang juga sangat hemat air
- Desain Ringkas dan Hemat Ruang: Bentuk toilet jongkok jauh lebih ringkas dan tidak memakan banyak ruang lantai bila “di adu” dengan toilet duduk. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk rumah berukuran kecil, apartemen dengan desain minimalis, atau bahkan di area komersial di mana setiap meter persegi sangat berharga. Kemampuan untuk menempatkan lebih banyak bilik toilet dalam area yang sama atau menghemat ruang untuk fasilitas lain dapat menjadi keunggulan desain yang signifikan.
Bagi manajemen dan pemilik properti, terutama pengembang proyek baru atau renovasi:
- Optimalisasi Tata Letak: Desain toilet jongkok yang ringkas memungkinkan Anda menata kamar mandi dengan lebih efisien. Toilet jongkok dapat menciptakan lebih banyak bilik toilet dalam ruang yang sama.
- Citra Properti Berkelanjutan: Mengadopsi elemen desain yang lebih ramah lingkungan dan hemat sumber daya dapat meningkatkan citra properti sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, menarik segmen pasar yang semakin sadar akan isu keberlanjutan.
7. Biaya Instalasi dan Perawatan Lebih Murah
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, adalah aspek ekonomi. “Alasan memilih toilet jongkok” seringkali berujung pada efisiensi biaya yang signifikan.
- Biaya Pembelian Lebih Rendah: Secara umum, biaya pembelian unit toilet jongkok jauh lebih rendah dibandingkan toilet duduk modern yang mungkin memiliki fitur-fitur tambahan atau desain yang lebih kompleks.
- Instalasi yang Lebih Sederhana: Proses pemasangan toilet jongkok juga cenderung lebih sederhana. Ini dapat mengurangi biaya tenaga kerja dan waktu instalasi.
- Perawatan Minimal dan Komponen Sederhana: Komponen toilet jongkok lebih sederhana, yang berarti lebih sedikit bagian yang bisa rusak dan jarang mengalami kerusakan. Ini berujung pada biaya perawatan yang lebih rendah sepanjang umur pakai toilet. Tidak ada dudukan yang longgar, mekanisme tangki yang macet, atau risiko retak pada bagian dudukan yang sering terjadi pada toilet duduk.
Dengan memahami manfaat luar biasa dari pilihan toilet jongkok, Anda bisa mempertimbangkan tenaga profesional dalam merawat toilet atau kamar kecil di gedung dan properti Anda. GRIA TATA PROPERINDO hadir sebagai mitra terpercaya Anda dalam manajemen gedung dan properti. Tim ahli yang kompeten dalam layanan cleaning komprehensif, termasuk spesialisasi dalam perawatan area kamar mandi dan toilet, kami memastikan kebersihan optimal dan higienitas fasilitas Anda. Kami didukung oleh Prosedur Operasi Standar (SOP) yang telah teruji dalam setiap pengerjaan manajemen gedung, menjamin kualitas dan konsistensi layanan. Jangan biarkan detail kecil mengurangi nilai properti Anda. Hubungi GRIA hari ini untuk konsultasi lebih lanjut (GRATIS).
Mari kita lanjutkan. Dari perspektif manajemen properti, penghematan biaya ini sangat menarik:
1. Anggaran Operasional yang Lebih Rendah:
Biaya perawatan yang lebih rendah berkontribusi langsung pada pengurangan biaya operasional gedung.
2. Pengembalian Investasi yang Lebih Cepat:
Dengan biaya instalasi dan pembelian yang lebih rendah, pengembalian investasi (ROI) untuk instalasi toilet jongkok bisa lebih cepat dibandingkan toilet duduk.
3. Pilihan Ideal untuk Proyek Skala Besar:
Dalam proyek pembangunan atau renovasi skala besar yang membutuhkan banyak unit toilet, penghematan per unit dapat menjadi sangat substansial.
Kesimpulan: Mempertimbangkan Kembali Pilihan Sederhana untuk Dampak Besar
“Toilet jongkok lebih baik” bukan sekadar slogan, melainkan sebuah pernyataan yang didukung oleh berbagai alasan kesehatan, efisiensi, lingkungan, dan ekonomi. Gaya hidup modern seringkali melupakan manfaat sederhana seperti ini, sudah saatnya bagi manajemen dan pemilik gedung properti untuk mempertimbangkan kembali penggunaan toilet jongkok demi kesehatan penghuni, efisiensi operasional, dan keberlanjutan properti.
Pilihan sederhana ini dapat membawa dampak besar untuk kesehatan jangka panjang dan nilai properti Anda. Dengan memahami “Alasan memilih toilet jongkok” secara mendalam, Anda dapat membuat keputusan strategis yang tidak hanya meningkatkan fungsionalitas dan kebersihan, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap kesejahteraan penghuni dan pengelolaan aset yang bijaksana.


